2017

Mar 24, 2017

Teman Kakak Ku yang Cantik dan Binal


cerita bokep dewasa

Malam itu gue berniat banget akan melakukan mesum dengan kak indah. Tapi gue dongkol banget karena Ketika kak indah pulang ke rumah malah membawa temannya, bahkan dia akan menginap disini. namanya santi, teman kuliarhnya. Santi adalah teman baik kak indah, sudah sering dia maen kerumah, makanya gue sudah cukup akrab dengan santi.
Sambil cemberut gue nonton tv. Jika kak indah dan santi bertanya, gue males-malesan menjawabnya. Martabak telor yang di bawah kak indah pun tidah selera ku santap. Kak indah malah senyum-senyum aja melihat kelakuan gue begini, sambil melahap martabak bawaanya
“adek lu jutek banget sih” kata santi.
“tahu, salah makan kali”
“apa mungkin sakit , lihat aja tuh wajahnya pucat gitu”
“burungnya kali yang sakit hehehe…..”
Jadilah dua cewek cantik itu menggoda terus menerus. Saling melempar kata dengan obyek penderitanya adalah gue yang lagi sange. “mau pipis duluah” kata santi ngeloyor ke belakang. Santi sudah tidak asing lagi dengan rumah ini. Jadi tidak perlu minta di antar seperti layaknya tamu baru.
“kakak ngapain sih bawa santi nginep segala”
“lah, emang kenapa” jawab kak indah enteng
Gue terus marahin kak indah. Sementara kakak gue tidak begitu peduli. Dia malah cengar –cengir saja menanggapiya. Bener juga memang, tidak ada salahnya teman teman nya pada nginep. Tapi masalahnya kan gue pengen berbuat mesum sama kak indah.
“iNDah pinjem kaos buat tidur dong. Sekalian celana pendeknya” ujar santi dari belakang. gue kaget karena ketika santi berjalan tidak mengenakan sehelani benangpun alias telanjang. Pakaian yang dia kenakan semula kini dalam genggaman tanganya. Busyet deh, tubuh santi bagus banget. Langsing.. Payudara besar menggantung. Kulit putih. Warna hitam terlihat ketika melihat ke bagian bawah. Yah jembutnya.
“udah lu tidur telanjang aja gitu” kata kak indah “tuh, irfan aja doyann ngeliatin terus”
Gue yang masih tidak percaya dengan pemandangan di depan segera mengalihkan pandangan ketika mendengar ucapan kak indah begitu. Lagi kedua cewek itu cekikian menggoda. Gue yang lagi jaim pura-pura nonton tv saja. Dan tiba-tiba santi mendekat
“gue tidur di kamar lu ya fan” bisik santi di telinga. Santi lalu duduk di pangkuan gue. dia menciumi wajah dan leher gue. toketnya di gesek-gesekan ke dada gue. gue terangsang banget. Tapi tetap saja berlaga jual mahal.
Terus santi mendekati gue “gue udah tahu semua kelakuan lu sama indah. Makanya gue juga mau ikutan” lagi santi berbisik. Gue lirik kak indah, dia Cuma senyum-senyum. santi Kemudian dia membuka kaos oblong gue. di bangunkan gue dari kursi. Kemudian dia membuka celana gue hingga bugil.

“kontol adek lu keras banget nih” santi langsung mengulum kontol gue.
Aggghh… aghh… gue mendesis nikmat. Dan akhirnya gue pun larut dalam permainan santi.
“ajak gue ke kamar . Gue pengen banget ngentot” bisik santi.
Gue menggirjng santi ke kamar. Sesampainya disana gue terus di serang bertubu-tubi oleh birahi santi di atas kasur. Ketika santi ingin memasukan kontol gue ke memeknya, tiba-tiba kak indah.
“eh…tunggu…tunggu…dasar udah pada gatel lu pada…”
“gila luh san, gue udah berapa bulam gak ngentot. Lah kalo lu, baru juga berapa jam yang lalu ngentot”
Kak indah nyengir kuda. Dasar memang nih gue punya kakak kayak gini.
“ok ok. Gue paham deh.. …gini loh fan.” Kak indah lalu mengultimatum gue agar tidak lagi minta berbuat mesum dengannya.
Katanya sengaja di bawain santi biar gue dapat saluran buat ngentot. Tapi kalo gue sekarang nggak bisa janji. Acara ngentot ini akan di batalkan. Dengan berat hati gue menyetujui. Tak apalah. Gue kan pengen ngerasaain yang namanya ngentot memek. Karena kak indah tidak pernah memberikan memeknya di masukin kontol gue.
Begitulah ahirnya gue dan santi ngentot di kamar. Sementara kak indah jadi penonton saja.
Santi sangat berpengalaman. Entah sudah berapa banyak jam terbangya hingga ia begitu mahir memuaskan nafsu gue.. Dalam permainan itu gue dan santi bisa orgasme dua kali. Sebelum akhirnya istirahat nonton tv lagi.
Jam satu malam kak indah sudah nguap. Dia pun pergi tidur ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Gue yang sudah datang lagi hornynya mengajak santi untuk menutup malam dengan satu permainan lagi. Tapi ternyata santi punya rencana lain.
Dia ingin melakukan bertiga bersama kak indah. Bla…bla…bla…ia menyatakan maksudnya. Gue pun setuju. Santi mengeluarkan selembar dasi almamater dari dalam tas. Kami pun masuk dalam keadaan bugil. Di dalam kamar kak indah ternyata sudah tidur pulas.
“lihat kakak lu tuh kecapean. Berapa ronde tadi dia ngentot”


Gue diarahkan santi untuk memegang tangan kak indah. Dengan beberapa gerakan saja tangan kak indah sudah teringat ke atas dengan dasi. Kak indah terbangun dan kaget melihat tangannya sudah terikat.
“hei Apa-apan sih. Santi… Irfan… lepasin”.
“tenang aja ndah….gue pengen buat lu orgasme….”jawab santi pelan.”Ayo fan kita kerja”
Santi melepas bagian bawah pakaian kak indah. Celana short dan cd di lemparkan jauh. Sementara gue kebagian melepas kaos dan bh nya. Hingga kak indah sudah telanjang bulat dalam keadaan terikat.
“waw memek lu bagus banget. Pantesan cowok lu doyan”
Santi langsung menjilati memek kak indah. Sementara gue dapat bagian toket. Sesekali kami bergantian. Menggarap kak indah. Kak indah ternyata juga bisa menikmati. Ketika santi memberikan memeknya. kak indah sangat rakus menjilati. Begitu juga ketika gue sodorin kontol. Kak indah juga tidak menolak.
Kak indah akhirnya orgasme dengan jilatan lidah santi dengan tangan terikat.. ikatan dasi kak santi di lepas ketika permainan semakin panas bertiga. Santi orgasme dengan jilatan lidah kak indah. Sementara gue orgasme di dalam memek santi.


Mar 22, 2017

Cerita Dewasa Mbak Penjaga Warnet



Dengan usia ku yang sudah beranjak 29 tahun . yang kebetulan ak udah sarjana bahasa inggris dan bekerja sebagai guru bimbel yang ternama. Memang di pantau dari usiaku ini, sudah begitu matang untuk menikah.
Tapi kenapa hingga saat ini pun ak malah masih ragu utnuk menikah , atau mungkin kurang mantap karena ada satu tujuan ,yaitu kalo sudah punya tempat tinggal sendiri. Tanpa pikiran dan beban, memang asyik kalo hidup sendirian.
Akan tetapi kalo masalah seksual, ak pun dalam kendala besar. Kemikmatan untuk melakukan adegan seksual tentunya, untuk seumuran ku sudah sangat ingin merasakan nya.
Ada teman ku yang selalu mengajak ku untuk ke tempat wanita-wanita panggilan namun ak malah seakan punya rasa jijik karena takut kalo terkena penyakit kelamin, dan akhirnya ak pun mengurungkan niatku untuk menginginkan adegan seks.
Dan ak lebih baik memilih untuk mengocoknya sendiri sebagai pelampiasan nafsu birahi ku sesaat. Saat beebrapa kali ak melakukan nya kontol ku serasa tak nikmat sekali dan tidak terlalu kencang banget, barang kali karena kurang adanya rangsangan untuk mencapai titik birahi. Sehingga pada akhirnya ak malah malas utnuk melakukan nya sendiri .
Pada saat itu , kisaran tengah malam ak yang habis makan sate kambing seakan-akan hasrat birahi ku muncul seketika. Dengan hasrat yang tak tertahan , kemudian ak maen aja ke warnet terdekat yang buka nya 24 jam . pada saat jam itu , kisaran pukul sebelas malam, warnet tersebut tidak begitu rame dan sudah sepi.
Dan saat ak liat dari luaran ada beberapa meja yang belom terisi. Lalau ak pun masuk ke meja warnet dan memilih tempat yang nyaman. Setelah ak sudah duduk di meja warnet , lalu ak segera membuka situs film –film porno yang telah menyuguhkan adegan panas.
Secara perlahan, kontol ku berasa mulai tegang dan sedikit mengeras dari biasa nya. Dan ak pun juga membaca artikel-artikel tentang seks yang menceritakan wanita-wanita yang kesepian dan haus akan gairah seksual nya.
Saat ak tengok –tengok kanan kiri , dengan kondisi yang sudah aman dan warnet menutup pintu satu nya membuat ak tersa lebih leluasa dan sedikit bebas untuk melakukannya.
Secara perlahan-lahan ak sedikit demi sedikit membuka kancing celana dan menurunkan sedikit rersleting celanaku sendiri untuk bisa mengelus –ngelus kontol ku yang sudah menegang.
Lalu segera ak usap –usap lagi dengan lembut…
” Ahhhh,,Ohh,,,,,” terasa sedikit nikmat sekali.

Rasa sedikit geli membuat ku sedikit terpejam-pejam dalam imajinasi khayalanku sendiri.
Kontol ku yang telah di hisap –hisap nya oleeh seorang wanita yang sangat seksi dan cantik yang sedang menikmati kocokan memeknya sendiri.
Dan seketika bayang-bayang khayalanku, membuat kocokan kontolku sendiri semakin cepat dank eras. Dan tanpa sadar jadi berkelanjutan. Ku kocok-kocok terus dan sedikit mendesah perlahan
“Ahhh…..”
tangan ku yang satu nya tak terhenti untuk mengocok dari kepala kontol sampai pangkal kontol yang paling ujung. Dan sesekali untuk remasan kecil pada bagian zakar nya.
Duhh…terasa uhuuuy sekali , dan desiran darahku seakan –akan berkumpul pada ujung kepala kontolku.
Tubuh ku serasa akan lemas sedikit dan saat itu juga aku rasakan ada tarikan otot yang hebat dari arah dengkul , bahkan kepala ku serasa akan nyuut-nyuutan . ngocoook ……ngooocoook…semakin bergerak dengan cepat ak mengocoknya dan …
”Rgghhhhh……ahh……..”
ak malah mendesah sendiri.hmmmm..
jrooot…..croot.croooot..
cairan sperma ku begitu kental yang menyembur dari kepala kontolku dan saat itu pula telah menembakkan ke arah layar monitor yang menampakan seorang wanita dengan bertubuh telanjang dan dengan mulut yang menganga seakan –akan menerima semburan pejuhku.
Air pejuh ku yang terlihat begitu kental persis luber tepat di memeknya.
Ohhh….saat membayangkan wanita tersebut yang mau akan menghisap sisa-sisa air pejuhku. Serasa tubuhku langsung lemas dan merasakan kenikmatan yang luar biasaaaaa.
Dan saat itu pula, ak begitu merasakan kepuasan tersendiri. Lalu ak segera membersihkan cipratan pejuhku yang menempel di layar monitor, dan langsung ak cabut dari situ untuk tidur di kosan.
Dengan kebiasan ku untuk bermartubasi ini, serasa membuat kontolku gatel dan ketagihan. Dan aku sering melakukan nya di warnet setiap kalo ada kesempatan yang memungkinkan.
Dan sampai saat ini, tidak ada yang tau dengan kelakuan ku yang tak senonok itu tapi tak apalah namanya juga lagi nafsu. Pada waktu malam itu, lebih tapat nya jam sebelas malam sama seperti malam biasanya.
Ak berkunjung lagi ke warnet untuk melampiaskan nafsuku . Tapi entah kenapa apes banget, entah ada badai dari mana, warnet yang biasa aku kunjungi terasa penuh dan sesak, tak ada tempat untuk ku.
Haduhh,,kemudian aku mencari warnet lain. Tak jauh dari tempat yang pertama, ak menemukan warnet yang lumayan sepi.
Tanpa piker panjang aku segera memasuki warnet dan memilih tempat yang lumayan enak buat aksiku. Namu pada akhirnya jaringan nya sangat payah bangett.
Apalagi saat meloading film porno begitu lama sekal dan lemoot. Setelah hampir setengah jam, aku baru bisa melihat adegan porno empat adegan porno.
Cukuplah untuk mulai mengocok kontol yang mulai ngaceng. Wuuuusssss…Ueenaakk coooyy….
” Mas…Maaf Mas, Warnetnya mau tutup Mas!”,
seketika ada seorang wanita berucap di hadapanku. begitu sangat kagetnya aku. Dan Ternyata warnet itu tidak 24 jam. Dan yang membuat aku lebih kaget, wanita penjaga warnet itu melihat gayaku yang sedang mengocok kontol ku.
“Ehh.. iya Mbak”, jawabku terbata-bata.
“Aduuuh..sorry ya Masss, lagi asyik-asyik nya yaa.. lanjutin dulu aja deh”,
wanita itu menjawab tanpa rasa kaget. Lalu wanita itu berlalu. Saat ku dengar suara rolling door yang ditutupnya.
Aku berusaha secepat mungkin membenahkan celana ku dan secepatnya untuk pergi dari tempat itu. Belum selesai aku merapikan celana ku, kemudian wanita itu muncul lagi dihadapanku.
“Lho Mas.. kok berhenti sih Mas, monggo dilanjutkan dulu Mas”,
wanita itu tersenyum mani dan menggoda. Sosok wajahnya yang begitu cantik, putih bersih, kira kira berusia 32 tahun. Belum hilang kaget ku, wanita itu berkata lagi..
” Mari Mas, kalo Sini saya bantuin Gimana Mas..??”,
dia berujar sambil duduk disebelahku.
“Udahhh…Jangan malu-malu Mas…”
“ Oiya nama saya Pitaloka mas ”,
Saya sendirian yang menjaga warnet ini kok”,
katanya genit sambil mengambil alih kontol ku yang sedang tegang.
Kini Pitaloka yang mengocok ngocok kontolku. Begitu Enak sekali, tangannya lembut membelai kontol ku.
“Oh , iya Mas..Saya perlu air mani Mas untuk masker wajah aku nih ??
“, boleh ya.. Mas?”, katanya lagi.
“Iya..boleh “,
dan aku tak bisa menjawab karena rasa nikmat pertama kali dikocok wanit ini. Kini Pitaloka merubah posisi.
Lalu dia berjongkok dan menyuruh ku untuk berdiri. Tangan kanannya menggenggam buah zakarku .
Lidahnya yang se lembut madu menelusuri batang kontol ku.
Dijilat-jilatnya dari pangkal hingga ujung kontol yang mengikuti garis tengah batang kontol. Berkali-kali dilakukannya hingga aku mengelinjang kesengat setrum kecil.
Puas menjilati, Pitaloka memasukkan kontol ku ke mulut seksi nya. Dimasukkan dan dikeluarkan, kemudian dihisap begitu berulang-ulang.
Tangan kanannya tidak diam melainkan ikut mengocok -ngocok.
Ak pun tak kuat lagi dan mau memuncratkan dan berteriak..
Tiba-tiba Pitaloka mencabut kontol ku dari mulutnya dan menekan ujung kontol ku dengan kuat-kuat dengan gengagaman tanganya, sehingga aku tidak jadi memuncratkan air pejuhku
” Lhooo….Kenapa Pitaloka?”, Tanya ku .
“Oiya …Sabar dulu ya Mas, jangan di keluarin dulu, kumpulin mani nya dulu biar muncratnya banyak”, pintanya.
Lalu Aku mengangguk saja menuruti kehendaknya. Setelah agak santai , Pitaloka mengulangi aksi stop-actionnya sampai dua kali.
Yang kedua kali aku benar-benar tidak tahan dan muncratlah air mani dengan derasnya
“Jrooooott….croot.., crett.., suuurr.. “
Yang mengenai wajah Pitaloka sesuai harapannya.
“MMhhhhhhhh…Aargghh..,
Hangat Maas, enak …lembuuutt”,
kata Pitaloka sambil mengusap meratakan air pejuh ku di wajahnya, persis seperti dia memakai masker kecantikan.
Aku melemas dan WOOOW betapa kontolku tersa berdenyut kurang lebih 10 kali dan menyemburkan pejuh banyaak sekali.
“Aku harus berbaring dulu ya Mas, biar mani mu melekat di wajah ku dan tidak luber keman –mana “, kata Pitaloka sambil berbaring.
“Sini Mas.., puasin Pitaloka dong”, katanya memelas.
“Tentu saja Pita”, jawab ku bersemangat.
Langsung ak lepas celana panjang nya , dan nampak CD berwarna putih berenda, sexy sekali. Lalu ak suruh dia mengangkang.
OMG… CD nya yang basah pada bagian dimana memeknya menempel. Terdapat Bulu halus membayang diantara CD yang putih bening karena basah. Tercium aroma memek yang khas yang eksotik.
Kemudian Kutarik dan kulemparkan CD nya . Kemudian Aku mulai dengan mengelus-elus daerah intim nya yang terasa hangat.
Telapak tanganku dengan lembut menekan-nekan bagian atas yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang hitam menjalar di bagian memeknya. Kedua tanganku menjadi kreatif di daerah itu.
Yang satu mengusap-usap bagian intim dan tangan yang satu lagi membelai-belai bibir memeknya yang basah oleh lendi nya.
Kemudian Ku ciumi, ku hisap dalam-dalam aroma memeknya yang khas dan telah merekah seperti kue moci yang sudah matang dan lembut.
Ku jilati bibir-bibir memek dan itil nya (klitoris),
Woooooww…dia menggelinjang dengan pesonanya. Ohh Pitaloka pasti dirimu merasakan nikmat dan geli tiada tara. Pitaloka yang mendesis-desis.
Aku pun terus menjilati itil yang mulai mengeras dan tegang sebesar kacang polong. Kemudian jariku masuk ke dalam lubang memeknya yang sudah penuh dengan lendir.
Saat itu Ku kocok-kocok lubang memeknya sambil menjilatin itilnya.
“Aahh …Uhhhhhhh….Mas, terus Mas, percepat Mas, aku udah tak tahan lagi, “
“Ayo Mas, aahh.., ayo”, PItaloka berkicau mirip burung lovebird
Lalu pinggulnya diangkat-angkat dan digoyang-goyang mirip goyang inul yang panas. Dan tak lama kemudian..
“Uurrgghh.., Mas, aku mau keluaarr ..”, jerit Pitaloka .
Tubuh Pitaloka mengejang, dan memeknya berdenyut-denyut kira-kira 10 kali. Nampaknya Pialoka orgasme dengan dasyat dan hebat.
Kami tertidur hingga subuh menjelang.
Dengan tergesa-gesa aku pulang ke kosku..Ada ketakutan kalo digrebek penduduk sekitar, maklum di kota ini sering ada penggrebekan pasangan kumpul kebo.
Lagi pula aku takut bila pemilik warnet atau majikan Pitaloka datang saat pagi hari. Dan rasa penasaranku lebih kuat dibandingkan rasa takut ku. Aku mulai mencari informasi siapa si Pitaloka itu aslinya.
Saat ak bertanya-tanya tetangga kanan-kirinya tentang latar belakang Pitaloka. Dari hasil iinfomasi aku mendapat beberapa arahan tentangnya.
Pitaloka ternyata bukan karyawan, melainkan pemilik warnet istimewaku itu.
Warnet itu tidak memperkerjakan orang lain, tetapi hanya Pitaloka sendiri sekaligus merangkap sebagai kasir dan penjaganya.
Pitaloka ternyata sudah menikah dengan seorang pekerja yang bekerja sebagai kontraktor. Suaminya bekerja dan hanya pulang yang tidak pasti. Ak dapat memahami betapa begitu kesepian Pitaloka.
Namun aku heran kenapa dia hanya memakai air pejuh ku saja dan tidak merasakan tusukan kontolku yang setiap saat bisa Pitaloka masukkan ke dalam memeknya.
Pada saat itu menjelang larut malam warnet istimewaku itu mau tutup. Lalu aku menyelinap dan mengendap-endap, dan aku berhasil menyelinap masuk tanpa diketahui Pitaloka. Lalu aku mendekam dan bersembunyi di salah satu meja komputer yang tertutup.
Tepat pukul dua belas malam Pitaloka menutup warnetnya. Selanjutnya Pitaloka menyusuri ke lantai atas di rukonya .
Setelah beberapa saaat aku tunggu, lalu ak segera menyusul naik ke atas dengan sembunyi sembunyi dan senyap. Dan nampak sebuah kamar dengan pintu sedikit terbuka.
Terdengar bunyi putaran mesin bergetar, seperti bunyi mesin dynamo kecil tapi tak terlalu begitu bising.
Di sela-sela itu terdengar desahan –desahan nikmat, dan aku taka sing lagi dengan suara itu, pasti keluat dari mulut Pitaloka .
Dan apa yang dilakukannya saat itu ..?
Kemudian aku mengintip secara perlahan melalui pintu sudah terbuka, terlihat Pitaloka telang telanjang bulat-bulat tanpa benang sehelai pun dan dengan posisi mengangkang.
Di tangannya tergenggam sebuah benda mirip kontol toys. Benda itu yang mengeluarkan bunyi mesin.
Sesekali benda itu digosokkan dan di masukkan ke dalam memeknya.
“Eh, Pitaloka lagi ngapain kamu?”,
aku bertanya memecah kosentrasi Pitaloka
“Oh , iya Mas…apa kabar ??”
Pitaloka begitu gak heran kok Mas , aku dah tahu Mas tadi masuk menyelinap diam -diam”, sambil tertawa Pitaloa beranjak.
“Lho Pitaloka , kenapa gak pake kontolku saja yang di masukkan?”, tanyaku penasarann.
“Oh, tidak Mas..Jangan Mas, ..??”
“ Aku gak mau hamil, ak kan sudah bersuami, ??”
“ Gimana kalo kocok-kocokan lagi!”, ucapnya.
Dan malam itu terjadi lagi seperti pertama kali aku orgasme bersamanya. Dan tiap minggu aku selalu berkunjung ke warnet istimewa, kecuali bila ada kabar suaminya sudah di rumah .
Dan beberapa bulan kemudian aku yang di pindah tugaskan ke kota lain, dan tak bisa bertemu Pitaloka lagi.
Hmmmm. Begitu di sayangkan ada wanita yang mau bermasker air pejuhku , tetapi sekarang tidak . Aku sangat merindukannya pada saat –saat kejadian itu. Barang kali ada beberpa wanita yang menginkan semprotan pejuhku . Sekian.

Fakta dan Mitos Permen Karet



Permen karet, siapa yang tak mengenalnya. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun sudah akrab dan sangat menyukai permen karet.
Permen karet adalah permen yang dibuat dari getah pohon (damar gliserin) yang ditambah larutan gula, peppermint, dan bahan lainnya. Permen ini  bisa lama dikunyah di dalam mulut dan bisa dibuat untuk mengembangkan gelembung. Warnanya dan rasanya pun beragam.
Namun, di balik kelengketan dan kekenyalannya, ternyata permen karet menyimpan mitos dan fakta lho. Apa saja? Berikut ini mitos dan fakta seputar permen karet.

1. Terlalu lama mengunyah permen karet bisa merusak gigi
Ini adalah fakta karena saat mengunyah permen karet, zat gula akan menempel dan tinggal di dalam rongga mulut dalam waktu lama. Gula yang menempel itu akan diubah oleh bakteri dalam rongga mulut menjadi asam. Akibatnya, gigi jadi cepat rusak dan gigi kita jadi berlubang.
Menurut hasil penelitian di Swiss menunjukkan kalau kita sering mengunyah permen karet dapat merusak bahan tambalan gigi. Jadi, sebaiknya kita tidak terlalu lama mengunyah permen karet, ya. Para ahli menyarankan permen karet boleh dimakan 3-4 kali sehari saja. Dan, tidak terlalu lama, sekitar 10-15 menit saja cukup.

2. Kalau sampai tertelan permen karet baru bisa dicerna setelah 7 tahun
Permen karet sebenarnya terbuat dari karet dasar, pemanis, pewarna dan penambah rasa. Karet dasar yang mudah dicerna biasanya terbuat dari campuran elastomer, resin, lemak, emulsifier dan lilin.
Perut memang tidak dapat memecah permen karet sebagaimana yang dilakukan terhadap makanan lain. Namun sistem pencernaan memiliki cara lain untuk menangani makanan yang kamu telan.
Usus akan terus bergerak dan menggerakkan permen karet hingga membuatnya melewati usus dan keluar dari ujung sistem pencernaan. Permen karet bisa berakhir di kamar mandi satu atau dua hari kemudian.
Jadi, ini hanyalah mitos ya. Tapi kamu tetap perlu memerhatikan bahayanya jika permen karet yang tertelan dalam jumlah banyak atau dalam ukuran yang besar dalam waktu yang singkat.

3. Lapar? Cobalah untuk mengunyah permen karet
Kebiasaan ngemil dan sering lapar yang tak ada habisnya jelas mendukung peningkatan berat badan yang berlebihan. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Dengan mengunyah permen karet! Ini bisa jadi salah satu solusi buat kamu yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Sekaligus cara buat menekan mulut agar tidak terus makan dan makan.

Dengan mengunyah permen karet akan sedikit mengurangi atau bahkan dapat menahan rasa lapar yang sedang melanda. Saat mulai lapar cobalah alihkan dengan mengunyah permen karet.

Mar 21, 2017

Sinposis & Trailer The Fate of the Furious 8



SINOPSIS The Fate of the Furious
Meskipun Paul Walker telah meninggal dunia, namun film Fast & Furious yang telah membesarkan namanya terus diproduksi. Fast 8 atau yang berjudul asli The Fate of the Furious akan dirilis pada tanggal 14 April 2017 mendatang. Dalam film The Fate of the Furious ini, tokoh Brian yang biasanya diperankan oleh Paul Walker tidak dimunculkan lagi.
Cerita dalam film The Fate of the Furious ini dimulai ketika Dom yang diperankan oleh Vin Diesel dan para krunya sibuk dengan aktivitas masing-masing. Namun munculnya sosok wanita misterius membuat Dom dan krunya terpaksa kembali beraksi di dunia lama mereka yang penuh ketegangan.
Wajah-wajah lama seperti Michelle Rodriguez, Dwayne Johnson, Tyrese Gibson, dan Jason Statham masih akan muncul dalam film The Fate of the Furious. Selain itu, beberapa pemain baru akan dihadirkan dalam film Fast 8 ini seperti Kurt Russell dan aktris cantik Charlize Theron.
Trailer Fate of the Furious 8


SINOPSIS The Fate of the Furious :

“The Fate of the Furious” bercerita tentang Dom (Vin Diesel) dan Letty (Michelle Rodriguez) yang tengah bahagia menikmati bulan madu mereka, sedangkan Brian dan Mia memutuskan pensiun dari tim yang dipimpin Dom itu. Sementara itu, seluruh anggota kru yang lain juga telah beralih profesi dan menjalani kehidupan normal.
Suatu ketika seorang perempuan misterius mulai mendekati Dom dan membuatnya kembali ke dunia lamanya. Kejahatan yang sangat gelap dalam kasus ini adalah hal yang terburuk yang belum pernah dia hadapi.
Detail Film The Fate of the Furious :
  • Sutradara : F. Gary Gray
  • Produser : Vin Diesel, Neal H. Moritz, Michael Fottrell
  • Penulis Naskah : Chris Morgan
  • Genre : Aksi, Petualangan
  • Tanggal Rilis Perdana : 14 April 2017
  • Studio : Universal Pictures
Pemain Film The Fate of the Furious :
  • Vin Diesel sebagai Dominic Toretto
  • Michelle Rodriguez sebagai Letty Ortiz
  • Dwayne Johnson sebagai Luke Hobbs
  • Tyrese Gibson sebagai Roman Pearce
  • Ludacris sebagai Tej Parker
  • Kurt Russell sebagai Frank Petty
  • Jason Statham sebagai Deckard Shaw
  • Charlize Theron sebagai Cipher
  • Elsa Pataky sebagai Elena Neves
  • Nathalie Emmanuel sebagai Ramsey
  • Tego Calderon sebagai Tego Leo
  • Don Omar sebagai Rico Santos


Bentrok Angkot dan Ojek Online



Bogor -  Bentrok antara sopir angkot dan pengendara transportasi online kembali terjadi.
Sempat berdamai di Tangerang dan Bandung, kini perseteruan antara angkot dan
ojek online kembali terjadi di Kota Bogor.

Insiden bermula saat salah satu pengemudi ojek online dipukul salah satu
sopir angkot di seputar Bogor Trade Mal. Kala itu, puluhan sopir angkot sedang menggelar
aksi mogok beroperasi sekitar pukul 16.30 WIB.

"Setelah membawa penumpang, sopir angkot ini menghampiri sopir ojek online,
dan memukulnya" terang anggota DLLAJ Kota Bogor, Faiz.

Aksi tersebut lantas memicu kemarahan pengemudi ojek online lainnya.
Belasan angkot yang tengah konvoi dihadang oleh para sopir ojek online.
Bentrok tidak terhindarkan, sebuah angkot berhasil dirusak pengemudi ojek online.

"Enggak ada yang terluka, cuma 1 angkot yang rusak," ujar dia.
Aksi tersebut dihalau petugas kepolisian. Kedua pihak yang berseteru akhirnya bubar. 
Sementara sopir angkot yang melakukan pemukulan sudah diamankan polisi.

Namun, di tempat lain, seorang pengemudi ojek online terkena sweeping beberapa 
sopir angkot di Jalan KS Tubun, Kedung Halang Talang, Kota Bogor. 
Jaket dan helm dicopot kemudian dirusak.

Begitu juga di depan IPB Dramaga, beberapa sopir ojek online terkena sweeping. 
Atribut mereka dicopot lalu dibuang oleh sopir angkot.
Buntut aksi tersebut membuat ratusan pengemudi ojek online melakukan 
sweeping terhadap sopir angkot di ruas Jalan Abdullah bin Nuh atau Yasmin.

Sopir angkot yang terkena sweeping nyaris dihakimi pengemudi ojek online.
Beruntung aksi tersebut berhasil dicegah oleh para petugas kepolisian setempat.


Mar 20, 2017

Cerita Dewasa Malam Brutal Pemerkosaan



Waktu sudah larut malam saat Wiwin dan Anisya pulang jalan-jalan dari sebuah mall di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Wiwin dan Anisya lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.
Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.
Wiwin saat ini berusia 26 tahun, sementara Anisya baru berusia 18 tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Wiwin dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Anisya memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka.
Wiwin saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Anisya yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.
Sesampainya di kost, Wiwin langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Anisya mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Wiwin begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Wiwin sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.
Wiwin tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat biasanya dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang menyuruhnya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana jeans.
Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Wiwin kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Asan dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil Liem. Mereka berdua adalah teman dari Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.
Memang beberapa waktu yang lalu Wiwin dan Anisya dikenalkan oleh Henry kepada Asan dan Liem. Karena dengan setengah memaksa Henry, Asan dan Liem ingin dikenalkan dengan Wiwin dan Anisya yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Wiwin dan Anisya. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Wiwin dan Anisya lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Asan dan Liem. Dan yang membuat hati Wiwin menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Asan sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Anisya yang saat itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna putih.
Anisya sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Asan yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Anisya yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Anisya.
Pria itu lalu berkata, “Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!”
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Anisya dengan bibirnya, “Hmp.., cup.., cup..,” begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu.
Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Asan bermain di dalam rongga mulut Anisya.
Sementara itu Liem yang berada di samping Wiwin berkata kepada Wiwin, “Hei, elo sudah bangun ya, teman elo ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah sekarang elo perhatikan gue baik-baik kalo sampe elo nanti engga bisa muasin nafsu gue, mampus deh elo..!” sambil mengelus-elus kepala Wiwin.
Wiwin mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Wiwin pun mulai pucat.
Lalu Asan yang masih memangku Anisya menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, “Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang!”
Dia menyuruh Anisya berlutut di depannya dan menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang kemaluannya.
Sambil menangis Wiwin memohon belas kasih, “J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!”
Belum selesai berkata, tiba-tiba, “Pllaakk..!” si Asan menampar pipinya dan menjambak rambutnya.
Dengan paksa Anisya dibuat berlutut di depannya, “Masukkan ke dalam mulut elo, hisap atau gue bunuh elo..!”
Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Anisya membuka celana Asan dan begitu dia menurunkan celana dalam Asan tampaklah kemaluan Asan yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Asan segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Anisya yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Anisya.
“Hhmpp.., emphh.. mpphh..!” begitulah suara Anisya saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Asan.
Liem juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Anisya, menyuruh Anisya mengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan tangan. Batang kemaluan Liem tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Anisya dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Asan dan tangan kanannya mengocok batang kemaluan Liem.
“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..!” kata Asan.
“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..!” timpal Liem.
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Asan menegang, seluruh badannya mengejang, dan, “A.. akh..!” Asan akhirnya berejakulasi di mulut Anisya.
Cairan putih kental memenuhi mulut Anisya menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan Anisya terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Asan di kepalanya.
Setelah itu mereka melepas BH dan CD Anisya, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.
“Waw cantik sekali anjing ini.” ujar Liem sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Anisya yang sedang terisak-isak ketakutan.
Kali ini Liem duduk di pinggir ranjang dan menyuruh Anisya berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok batang kemaluan dengan tangannya. Anisya terpaksa menuruti kemauan Liem itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang kemaluannya, sehingga Liem mendengus keenakan. Sementara itu si Asan mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Anisya dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan itu.
Seketika itu Anisya kaget dan, “Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..!” Anisya pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Asan di kemaluan Anisya.
“Ayo anjing.., kocok terus barang gue..!” bentak Liem sambil menampar kepala Anisya.
Kembali Anisya mengocok kemaluan Liem sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Asan. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih-tintih.
Sekitar 10 menit dikocok, Liem memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut Anisya. Kali ini Anisya sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Liem jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Anisya dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
“Pelacur anjing..! Kurang ajar, berani-beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi elo, dengar itu..!” bentaknya.
Asan pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Anisya.
“Goblok..! Gue lagi asyik nikmatin memek elo. Elo jangan macem-macem ya..!” bentak Asan.
Anisya hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Wiwin bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Wiwin meronta-ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang-goyang. Melihat reaksi Wiwin si Asan berkata, “Kenapa? Elo tidak terima ya pacar elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue entot..! Hahaha..!”
Mereka kembali menggerayangi tubuh Anisya, kali ini Asan merentangkan tubuh Anisya di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang kemaluan Anisya.
“J.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Wiwin. Ampun Bang..!” pinta Anisya sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Liem membantu Asan dengan memegangi kedua tangan Anisya.
Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang kemaluan Anisya yang masih sempit, sehingga dari wajah Anisya terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.
Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di dalam liang kemaluan Anisya, Asan mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan Anisya mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Anisya.
“Aakkh.. aahh.. aa. ouhh.. ss.. aakit. ooh. aampuun.. ohh..,” begitulah erangan dan teriakan Anisya merasakan sakitnya.
Rupanya teriakan dan erangan Anisya menambah nafsu dan semangat Asan untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan cepat hingga badan Anisya pun terbanting-banting dan terguncang-guncang keras. Anisya hanya pasrah mengikuti irama Asan dan kedua tangan Anisya pun kini sudah dilepas oleh Liem.
Selama beberapa menit disetubuhi oleh Asan, tiba-tiba badan Anisya menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Asan yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Asan pun menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang vagina Anisya.
“He.. he.. he.. Baru kali ini kan loe ngerasain pria cokin, gimana rasanya enak engga, jawaabb..!” bentak si Asan sambil menarik rambut Anisya.
Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Anisya menjawab, “E.. e.. enak, enak sekali..!”
“Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..!” kata Liem.
“I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta.” jawabnya dengan suara terbata-bata.
“Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..!” ejek mereka pada Wiwin yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya.
Hatinya benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Kemudian si Asan mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan Anisya gaya posisi anjing, dia kemudian memasukkan kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantatnya Anisya hingga terbenam seluruhnya.
Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Anisya berteriak memilukan, “Aaakkhh..!”
Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Anisya hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.
“Ooughh..!” Anisya mendengus keras menahan rasa perih dari lubang duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan, “Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..!”
Kini Asan meyodomi Anisya dengan irama yang keras dan cepat hingga Anisya menggelepar-gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Asan.
Tidak beberapa lama Asan akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Anisya dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur Anisya, sementara Anisya tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah, “Aahh..!”
Namun Asan belum juga puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya Anisya dan kembali Asan meniduri Anisya dan memasukkan kembali batang kemaluannya ke lubang vagina Anisya yang telah lemas itu, dan kembali Asan menggenjot tubuh lunglai itu.
Tidak lama Asan pun berejakulasi di rahim Anisya. Lolongan kepuasan keluar dari mulut Asan disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar dari sela-sela kemaluan Anisya. Anisya pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu Anisya pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga.
Dengan perasaan puas Asan pun merebahkan badannya di samping Anisya yang tergeletak tidak bergerak.
“Akhirnya gue perawanin juga elo. Dasar cewek sombong..!” ujarnya sambil mengehela napas dan melirik Anisya.
Sesudah itu kini Liem yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Wiwin yang masih terikat lemas di kursinya.
“Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal, sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo berontak, Mati elo..!”
“PLAAK..!” sebuah tamparan keras menghantam kepala Wiwin hingga Wiwin yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya.
“Hmmph..!” dengan mulut tersumbat Wiwin berteriak.
Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Wiwin mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek-robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Wiwin. Nafas Wiwin tersentak ketika dengan cepat Liem dengan pisaunya melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya. Sekarang Wiwin hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepasang kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Payudaranya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.
“Hmph.., hmph..!” Wiwin meronta sambil memandang Liem dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi.
Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat.
“Diem brengsek..!” kata Liem, “PLAK..!” sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Wiwin, membuat kepala Wiwin tersentak.
Kemudian ia membuka ikatan Wiwin dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Wiwin serta melebarkan kedua kaki Wiwin hingga posisi Wiwin kini seperti orang merangkak. Wiwin hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Liem. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biasanya digunakan Wiwin dan Anisya untuk berdandan sebelum pergi kuliah.
Leim lalu merobek celana dalam Wiwin dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Wiwin dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Liem sedang mengagumi dirinya.
“Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo bener-bener oke!”
Liem menampar pantat sekal Wiwin yang sebelah kiri yang membuat Wiwin menjerit kaget.
Lalu tanpa menunggu lagi, Liem yang mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Liem hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Wiwin dan sepasang kaos kaki putih yang masih dikenakan Wiwin, mungkin ini dapat membuat nafsu Liem semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Wiwin jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan teman-temannya.
Kemudian Liem menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Wiwin lewat belakang.
“Ooh.., ampun Pak Liem. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..!” Wiwin mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya.
Sambil menoleh ke belakang dan memandang Liem, Wiwin mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Liem terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya.
Liem tidak perduli Wiwin memohon-mohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Wiwin, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Liem memegang pinggul Wiwin, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.
“Arrgghh.., ahh.., Ampun..!” Wiwin menjerit-jerit ketika penis Liem mulai membuka bibir vaginanya dan mulai memasuki lubang kemaluannya.
Kaki Wiwin mengejang menahan sakit ketika penis Liem terus menembus masuk tanpa ampun menusuk-nusuk selaput daranya.
Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihan-rintihan, “Oohh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..!”
Badannya pun tersodok-sodok. Liem terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Wiwin. Ketika kepala Wiwin terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Wiwin sehingga kepalanya kembali terangkat dan Wiwin kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Liem melalui cermin di depannya.
Kadang-kadang Liem menampar pantat Wiwin berulang kali, juga dilihatnya payudara Wiwin yang tersentak-sentak setiap kali Liem menyodok penisnya ke dalam vagina Wiwin dan dia hanya dapat pasrah mengerang-ngerang dan merintih. Tiba-tiba Liem mengeluarkan penisnya dari vaginanya. Wiwin langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat.
Tapi tiba-tiba Asan yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Wiwin sampai ke pintu depan.
“Ahh, tolong! Tolompphh..,” teriakan Wiwin dibungkam oleh tangan Asan, sementara itu Liem mendekat dan memukul Wiwin dengan keras.
Wiwin pun jatuh terjelembab ke lantai.
“Dasar Bandel ya..!” ujar Liem.
Kemudian Liem mengikat tangan Wiwin menjadi satu ke depan. Setelah itu, Wiwin didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Liem memasukkan penisnya ke mulut Wiwin.
“Mmpphh..!” Wiwin mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya.
Sementara itu Liem dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Wiwin. Kedua tangan Liem memegang kepala Wiwin dengan kencangnya menggerak-gerakkan maju dan mundur. Mata Wiwin tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini.
Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Wiwin, terlihat tanda-tanda Liem akan mencapai klimaksnya, gerakan memaju-mundurkan kepala Wiwin semakin cepat.
Dan, “Akkh.. Croot.., croot..!” Liem berejakulasi di mulut Wiwin, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Wiwin.
Wiwin hanya dapat mendengus-dengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Liem tadi, sementara pegangan tangan Liem di kepala Wiwin semakin kencang, sehingga sulit bagi Wiwin untuk menarik kepalanya.
Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Liem mencabut kemaluan dari mulut Wiwin yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya. Dengan napas puas Liem mencapakkan kepala Wiwin hingga telentang di kasur.
“Siap, siap Sayang. Gue musti ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..!” tiba-tiba terdengar suara Asan yang sudah berada di samping Wiwin.
Wiwin memandang Asan dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Asan memperlakukan Anisya hingga pingsan.
Kemudian Asan menoleh ke Liem yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi.
“Ja.. jangan, jangann.. Bang Asan.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. Rasanya ssakit.., kasihani saya Bang..!” ujar Wiwin memelas kepada Asan.
“He Anjing. Gue tetep nggak perduli lo mau apa nggak..!”
Asan menarik tubuh Wiwin hingga dia terjatuh di atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk anusnya.
Setelah itu dia membuka belahan pantat Wiwin lebar-lebar.
“Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Asan. Ampun..! Aakkhh..!”
Asan mulai mendorong masuk, sementara Wiwin mejerit-jerit minta ampun. Wiwin meronta-ronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Asan untuk terus mendorong masuk penisnya. Wiwin terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Asan masuk ke anusnya.
“Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..!” jerit Wiwin, ketika Asan mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk anusnya.
“Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian!” kata Asan sambil mengusap-usap buah pantat Wiwin.
Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes membasahi paha dan kasur.
“Bener-bener pantat kualitas nomer satu!” omel Asan sambil terus memompa kemaluannya.
Tangisan Wiwin makin keras, “Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Pak, ampun..!”
Sementara itu badannya mengejang-ngejang menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
“Gila, gue bener-bener seneng sama pantat lo!” ujar Asan sambil terus menyodomi Wiwin.
Hingga akhirnya tubuh Asan mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Wiwin pun semakin keras dan urat-uratnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya.
Asan berejakulasi di lubang pantat Wiwin yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Asan pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Wiwin yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan.
Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Wiwin, tangisan yang benar-benar menyayat hati, yang membuat Liem kembali bangkit nafsunya. Liem berjongkok membalikkan tubuh Wiwin yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Wiwin, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya.
Kini posisi Wiwin telah siap untuk disetubuhi, Liem meraih penisnya yang telah kembali tegang dan memeganginya, memandang ke arah Wiwin yang memalingkan wajahnya dari Liem, matanya terpejam erat-erat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata. Liem mengarahkan penisnya ke vagina Wiwin, cairan yang keluar dari penisnya membasahi vaginanya, membantu membuka bibir vagina Wiwin. Wiwin mengerang dan merintih, tubuhnya kembali meronta-ronta, giginya menggeretak, Liem nampak menikmati jeritan Wiwin ketika dia menghunjamkan penisnya ke vaginanya yang telah basah oleh darah dan cairan vaginanya.
“Aahhgghh..!” Liem mulai memperkosa Wiwin.
Kaki Wiwin terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya. Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Liem mulai bergerak dengan keras di vagina Wiwin. Liem menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di vagina Wiwin sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Liem semakin bersemangat mompakan batang kemaluannya di dalam rahim Wiwin.
Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Wiwin pun lemas tergoncang-goncang dan tersodok-sodok. Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Wiwin oleh Liem, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Wiwin. Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Wiwin tergerai-gerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Wiwin, bibir Liem kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Wiwin yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Wiwin.
Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Wiwin pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah dan teratur, “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..!” sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan.
Akhirya badan Liem pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Liem berejakulasi di rahim Wiwin. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Liem nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Wiwin yang telah kepayahan dan lunglai itu.
Liem mengerang kenikmatan di atas badan Wiwin yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak.
“Aauughh.. oh..!” Wiwin pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Anisya temannya yang terlebih dulu pingsan.
Badan Liem menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Wiwin gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu.
Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Wiwin yang tergelatak di bawahnya. Liem pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Wiwin yang tergolek lemah.
Begitulah malam itu Asan dan Liem telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu.
Pagi itu saat Asan dan Liem sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tiba-tiba Henry sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry yang juga teman Asan dan Liem.
“Hei.., kalian disini rupanya.” ujar Henry.
Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak.
“Wah elo-elo abis pesta disini ya..?” tanya Henry.
Tanpa menjawab, Liem dan Asan dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Henry dan Acong yang terbengong-bengong.
Saat Liem dan Asan berjalan meninggalkan kamar kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu.
Memang rupa-rupanya Henry juga memendam cinta kepada gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh Anisya dan Wiwin yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Henry dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya.