Cerita Dewasa Mbak Penjaga Warnet
Dengan usia ku yang sudah beranjak 29 tahun . yang kebetulan ak udah sarjana bahasa inggris dan bekerja sebagai guru bimbel yang ternama. Memang di pantau dari usiaku ini, sudah begitu matang untuk menikah.
Tapi kenapa hingga saat ini pun ak malah masih ragu utnuk menikah , atau mungkin kurang mantap karena ada satu tujuan ,yaitu kalo sudah punya tempat tinggal sendiri. Tanpa pikiran dan beban, memang asyik kalo hidup sendirian.
Akan tetapi kalo masalah seksual, ak pun dalam kendala besar. Kemikmatan untuk melakukan adegan seksual tentunya, untuk seumuran ku sudah sangat ingin merasakan nya.
Ada teman ku yang selalu mengajak ku untuk ke tempat wanita-wanita panggilan namun ak malah seakan punya rasa jijik karena takut kalo terkena penyakit kelamin, dan akhirnya ak pun mengurungkan niatku untuk menginginkan adegan seks.
Dan ak lebih baik memilih untuk mengocoknya sendiri sebagai pelampiasan nafsu birahi ku sesaat. Saat beebrapa kali ak melakukan nya kontol ku serasa tak nikmat sekali dan tidak terlalu kencang banget, barang kali karena kurang adanya rangsangan untuk mencapai titik birahi. Sehingga pada akhirnya ak malah malas utnuk melakukan nya sendiri .
Pada saat itu , kisaran tengah malam ak yang habis makan sate kambing seakan-akan hasrat birahi ku muncul seketika. Dengan hasrat yang tak tertahan , kemudian ak maen aja ke warnet terdekat yang buka nya 24 jam . pada saat jam itu , kisaran pukul sebelas malam, warnet tersebut tidak begitu rame dan sudah sepi.
Dan saat ak liat dari luaran ada beberapa meja yang belom terisi. Lalau ak pun masuk ke meja warnet dan memilih tempat yang nyaman. Setelah ak sudah duduk di meja warnet , lalu ak segera membuka situs film –film porno yang telah menyuguhkan adegan panas.
Secara perlahan, kontol ku berasa mulai tegang dan sedikit mengeras dari biasa nya. Dan ak pun juga membaca artikel-artikel tentang seks yang menceritakan wanita-wanita yang kesepian dan haus akan gairah seksual nya.
Saat ak tengok –tengok kanan kiri , dengan kondisi yang sudah aman dan warnet menutup pintu satu nya membuat ak tersa lebih leluasa dan sedikit bebas untuk melakukannya.
Secara perlahan-lahan ak sedikit demi sedikit membuka kancing celana dan menurunkan sedikit rersleting celanaku sendiri untuk bisa mengelus –ngelus kontol ku yang sudah menegang.
Lalu segera ak usap –usap lagi dengan lembut…
” Ahhhh,,Ohh,,,,,” terasa sedikit nikmat sekali.
Rasa sedikit geli membuat ku sedikit terpejam-pejam dalam imajinasi khayalanku sendiri.
Kontol ku yang telah di hisap –hisap nya oleeh seorang wanita yang sangat seksi dan cantik yang sedang menikmati kocokan memeknya sendiri.
Dan seketika bayang-bayang khayalanku, membuat kocokan kontolku sendiri semakin cepat dank eras. Dan tanpa sadar jadi berkelanjutan. Ku kocok-kocok terus dan sedikit mendesah perlahan
“Ahhh…..”
tangan ku yang satu nya tak terhenti untuk mengocok dari kepala kontol sampai pangkal kontol yang paling ujung. Dan sesekali untuk remasan kecil pada bagian zakar nya.
Duhh…terasa uhuuuy sekali , dan desiran darahku seakan –akan berkumpul pada ujung kepala kontolku.
Tubuh ku serasa akan lemas sedikit dan saat itu juga aku rasakan ada tarikan otot yang hebat dari arah dengkul , bahkan kepala ku serasa akan nyuut-nyuutan . ngocoook ……ngooocoook…semakin bergerak dengan cepat ak mengocoknya dan …
”Rgghhhhh……ahh……..”
ak malah mendesah sendiri.hmmmm..
“jrooot…..croot.croooot..”
cairan sperma ku begitu kental yang menyembur dari kepala kontolku dan saat itu pula telah menembakkan ke arah layar monitor yang menampakan seorang wanita dengan bertubuh telanjang dan dengan mulut yang menganga seakan –akan menerima semburan pejuhku.
Air pejuh ku yang terlihat begitu kental persis luber tepat di memeknya.
Ohhh….saat membayangkan wanita tersebut yang mau akan menghisap sisa-sisa air pejuhku. Serasa tubuhku langsung lemas dan merasakan kenikmatan yang luar biasaaaaa.
Dan saat itu pula, ak begitu merasakan kepuasan tersendiri. Lalu ak segera membersihkan cipratan pejuhku yang menempel di layar monitor, dan langsung ak cabut dari situ untuk tidur di kosan.
Dengan kebiasan ku untuk bermartubasi ini, serasa membuat kontolku gatel dan ketagihan. Dan aku sering melakukan nya di warnet setiap kalo ada kesempatan yang memungkinkan.
Dan sampai saat ini, tidak ada yang tau dengan kelakuan ku yang tak senonok itu tapi tak apalah namanya juga lagi nafsu. Pada waktu malam itu, lebih tapat nya jam sebelas malam sama seperti malam biasanya.
Ak berkunjung lagi ke warnet untuk melampiaskan nafsuku . Tapi entah kenapa apes banget, entah ada badai dari mana, warnet yang biasa aku kunjungi terasa penuh dan sesak, tak ada tempat untuk ku.
Haduhh,,kemudian aku mencari warnet lain. Tak jauh dari tempat yang pertama, ak menemukan warnet yang lumayan sepi.
Tanpa piker panjang aku segera memasuki warnet dan memilih tempat yang lumayan enak buat aksiku. Namu pada akhirnya jaringan nya sangat payah bangett.
Apalagi saat meloading film porno begitu lama sekal dan lemoot. Setelah hampir setengah jam, aku baru bisa melihat adegan porno empat adegan porno.
Cukuplah untuk mulai mengocok kontol yang mulai ngaceng. Wuuuusssss…Ueenaakk coooyy….
” Mas…Maaf Mas, Warnetnya mau tutup Mas!”,
seketika ada seorang wanita berucap di hadapanku. begitu sangat kagetnya aku. Dan Ternyata warnet itu tidak 24 jam. Dan yang membuat aku lebih kaget, wanita penjaga warnet itu melihat gayaku yang sedang mengocok kontol ku.
“Ehh.. iya Mbak”, jawabku terbata-bata.
“Aduuuh..sorry ya Masss, lagi asyik-asyik nya yaa.. lanjutin dulu aja deh”,
wanita itu menjawab tanpa rasa kaget. Lalu wanita itu berlalu. Saat ku dengar suara rolling door yang ditutupnya.
Aku berusaha secepat mungkin membenahkan celana ku dan secepatnya untuk pergi dari tempat itu. Belum selesai aku merapikan celana ku, kemudian wanita itu muncul lagi dihadapanku.
“Lho Mas.. kok berhenti sih Mas, monggo dilanjutkan dulu Mas”,
wanita itu tersenyum mani dan menggoda. Sosok wajahnya yang begitu cantik, putih bersih, kira kira berusia 32 tahun. Belum hilang kaget ku, wanita itu berkata lagi..
” Mari Mas, kalo Sini saya bantuin Gimana Mas..??”,
dia berujar sambil duduk disebelahku.
“Udahhh…Jangan malu-malu Mas…”
“ Oiya nama saya Pitaloka mas ”,
Saya sendirian yang menjaga warnet ini kok”,
katanya genit sambil mengambil alih kontol ku yang sedang tegang.
Kini Pitaloka yang mengocok ngocok kontolku. Begitu Enak sekali, tangannya lembut membelai kontol ku.
“Oh , iya Mas..Saya perlu air mani Mas untuk masker wajah aku nih ??
“, boleh ya.. Mas?”, katanya lagi.
“Iya..boleh “,
dan aku tak bisa menjawab karena rasa nikmat pertama kali dikocok wanit ini. Kini Pitaloka merubah posisi.
Lalu dia berjongkok dan menyuruh ku untuk berdiri. Tangan kanannya menggenggam buah zakarku .
Lidahnya yang se lembut madu menelusuri batang kontol ku.
Dijilat-jilatnya dari pangkal hingga ujung kontol yang mengikuti garis tengah batang kontol. Berkali-kali dilakukannya hingga aku mengelinjang kesengat setrum kecil.
Puas menjilati, Pitaloka memasukkan kontol ku ke mulut seksi nya. Dimasukkan dan dikeluarkan, kemudian dihisap begitu berulang-ulang.
Tangan kanannya tidak diam melainkan ikut mengocok -ngocok.
Ak pun tak kuat lagi dan mau memuncratkan dan berteriak..
Tiba-tiba Pitaloka mencabut kontol ku dari mulutnya dan menekan ujung kontol ku dengan kuat-kuat dengan gengagaman tanganya, sehingga aku tidak jadi memuncratkan air pejuhku
” Lhooo….Kenapa Pitaloka?”, Tanya ku .
“Oiya …Sabar dulu ya Mas, jangan di keluarin dulu, kumpulin mani nya dulu biar muncratnya banyak”, pintanya.
Lalu Aku mengangguk saja menuruti kehendaknya. Setelah agak santai , Pitaloka mengulangi aksi stop-actionnya sampai dua kali.
Yang kedua kali aku benar-benar tidak tahan dan muncratlah air mani dengan derasnya
“Jrooooott….croot.., crett.., suuurr.. “
Yang mengenai wajah Pitaloka sesuai harapannya.
“MMhhhhhhhh…Aargghh..,
Hangat Maas, enak …lembuuutt”,
kata Pitaloka sambil mengusap meratakan air pejuh ku di wajahnya, persis seperti dia memakai masker kecantikan.
Aku melemas dan WOOOW betapa kontolku tersa berdenyut kurang lebih 10 kali dan menyemburkan pejuh banyaak sekali.
“Aku harus berbaring dulu ya Mas, biar mani mu melekat di wajah ku dan tidak luber keman –mana “, kata Pitaloka sambil berbaring.
“Sini Mas.., puasin Pitaloka dong”, katanya memelas.
“Tentu saja Pita”, jawab ku bersemangat.
Langsung ak lepas celana panjang nya , dan nampak CD berwarna putih berenda, sexy sekali. Lalu ak suruh dia mengangkang.
OMG… CD nya yang basah pada bagian dimana memeknya menempel. Terdapat Bulu halus membayang diantara CD yang putih bening karena basah. Tercium aroma memek yang khas yang eksotik.
Kemudian Kutarik dan kulemparkan CD nya . Kemudian Aku mulai dengan mengelus-elus daerah intim nya yang terasa hangat.
Telapak tanganku dengan lembut menekan-nekan bagian atas yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang hitam menjalar di bagian memeknya. Kedua tanganku menjadi kreatif di daerah itu.
Yang satu mengusap-usap bagian intim dan tangan yang satu lagi membelai-belai bibir memeknya yang basah oleh lendi nya.
Kemudian Ku ciumi, ku hisap dalam-dalam aroma memeknya yang khas dan telah merekah seperti kue moci yang sudah matang dan lembut.
Ku jilati bibir-bibir memek dan itil nya (klitoris),
Woooooww…dia menggelinjang dengan pesonanya. Ohh Pitaloka pasti dirimu merasakan nikmat dan geli tiada tara. Pitaloka yang mendesis-desis.
Aku pun terus menjilati itil yang mulai mengeras dan tegang sebesar kacang polong. Kemudian jariku masuk ke dalam lubang memeknya yang sudah penuh dengan lendir.
Saat itu Ku kocok-kocok lubang memeknya sambil menjilatin itilnya.
“Aahh …Uhhhhhhh….Mas, terus Mas, percepat Mas, aku udah tak tahan lagi, “
“Ayo Mas, aahh.., ayo”, PItaloka berkicau mirip burung lovebird
Lalu pinggulnya diangkat-angkat dan digoyang-goyang mirip goyang inul yang panas. Dan tak lama kemudian..
“Uurrgghh.., Mas, aku mau keluaarr ..”, jerit Pitaloka .
Tubuh Pitaloka mengejang, dan memeknya berdenyut-denyut kira-kira 10 kali. Nampaknya Pialoka orgasme dengan dasyat dan hebat.
Kami tertidur hingga subuh menjelang.
Dengan tergesa-gesa aku pulang ke kosku..Ada ketakutan kalo digrebek penduduk sekitar, maklum di kota ini sering ada penggrebekan pasangan kumpul kebo.
Lagi pula aku takut bila pemilik warnet atau majikan Pitaloka datang saat pagi hari. Dan rasa penasaranku lebih kuat dibandingkan rasa takut ku. Aku mulai mencari informasi siapa si Pitaloka itu aslinya.
Saat ak bertanya-tanya tetangga kanan-kirinya tentang latar belakang Pitaloka. Dari hasil iinfomasi aku mendapat beberapa arahan tentangnya.
Pitaloka ternyata bukan karyawan, melainkan pemilik warnet istimewaku itu.
Warnet itu tidak memperkerjakan orang lain, tetapi hanya Pitaloka sendiri sekaligus merangkap sebagai kasir dan penjaganya.
Pitaloka ternyata sudah menikah dengan seorang pekerja yang bekerja sebagai kontraktor. Suaminya bekerja dan hanya pulang yang tidak pasti. Ak dapat memahami betapa begitu kesepian Pitaloka.
Namun aku heran kenapa dia hanya memakai air pejuh ku saja dan tidak merasakan tusukan kontolku yang setiap saat bisa Pitaloka masukkan ke dalam memeknya.
Pada saat itu menjelang larut malam warnet istimewaku itu mau tutup. Lalu aku menyelinap dan mengendap-endap, dan aku berhasil menyelinap masuk tanpa diketahui Pitaloka. Lalu aku mendekam dan bersembunyi di salah satu meja komputer yang tertutup.
Tepat pukul dua belas malam Pitaloka menutup warnetnya. Selanjutnya Pitaloka menyusuri ke lantai atas di rukonya .
Setelah beberapa saaat aku tunggu, lalu ak segera menyusul naik ke atas dengan sembunyi sembunyi dan senyap. Dan nampak sebuah kamar dengan pintu sedikit terbuka.
Terdengar bunyi putaran mesin bergetar, seperti bunyi mesin dynamo kecil tapi tak terlalu begitu bising.
Di sela-sela itu terdengar desahan –desahan nikmat, dan aku taka sing lagi dengan suara itu, pasti keluat dari mulut Pitaloka .
Dan apa yang dilakukannya saat itu ..?
Kemudian aku mengintip secara perlahan melalui pintu sudah terbuka, terlihat Pitaloka telang telanjang bulat-bulat tanpa benang sehelai pun dan dengan posisi mengangkang.
Di tangannya tergenggam sebuah benda mirip kontol toys. Benda itu yang mengeluarkan bunyi mesin.
Sesekali benda itu digosokkan dan di masukkan ke dalam memeknya.
“Eh, Pitaloka lagi ngapain kamu?”,
aku bertanya memecah kosentrasi Pitaloka
“Oh , iya Mas…apa kabar ??”
Pitaloka begitu gak heran kok Mas , aku dah tahu Mas tadi masuk menyelinap diam -diam”, sambil tertawa Pitaloa beranjak.
“Lho Pitaloka , kenapa gak pake kontolku saja yang di masukkan?”, tanyaku penasarann.
“Oh, tidak Mas..Jangan Mas, ..??”
“ Aku gak mau hamil, ak kan sudah bersuami, ??”
“ Gimana kalo kocok-kocokan lagi!”, ucapnya.
Dan malam itu terjadi lagi seperti pertama kali aku orgasme bersamanya. Dan tiap minggu aku selalu berkunjung ke warnet istimewa, kecuali bila ada kabar suaminya sudah di rumah .
Dan beberapa bulan kemudian aku yang di pindah tugaskan ke kota lain, dan tak bisa bertemu Pitaloka lagi.
Hmmmm. Begitu di sayangkan ada wanita yang mau bermasker air pejuhku , tetapi sekarang tidak . Aku sangat merindukannya pada saat –saat kejadian itu. Barang kali ada beberpa wanita yang menginkan semprotan pejuhku . Sekian.